Nusainanews.com.Namlea, – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Buru bersama ketua KPUD Buru Walid Azis membatah tuduhan terhadap Kapolres Pulau Buru AKBP Sulatri Sukidjang yang beredar lewat Flayer.
Dalam Flayer itu bertuliskan seruan aksi Darurat Demokrasi, Copot Kapolres Pulau Buru AKBP Sulatri Sukidjang, diduga Cawe Cawe terhadap satu kandidat Bupati tertentu, Kapolres di duga turun ke lokasi pleno dan membawa kotak suara ke KPUD, sebelum pleno kecamatan selesai.
Kata Ketua KPUD Walid Azis bahwa, di fleyer itu seolah olah, Kapolres Buru itu mengambil paksa kotak suara dari kecamatan waelata,untuk diangkut ke KPUD Kabupaten Buru dan nyatanya itu tidak benar.
Kenapa demikian, karena kami mendapat kabar dari PPK Kecamatan Waelata, terkait proses rekapitulasi ditingkat Kecamatan telah selesai.
Lalu Ketua PPK meminta mobil kepada Ketua KPUD untuk keperluan pemuatan logistik dari PPK Waelata menuju KPUD.
Setelah saya dapat berita itu, langsung saya minta mobil kepada staf di kantor agar kirim mobil me waelata untuk pemuatan logistik.
Beberapa menit kemudian Ketua PPK menelfon Ketua KPUD untuk menyapaikan bahwa situasi di Waelata suda tidak terkendali,”Kata Walid meniru ucapan ketua PPK Waelata.
Lanjutnya, masa semakin banyak dan tidak terkendali karena telah memenuhi jalan untuk mengalangi pergeseran kotak suara menuju KPUD.
Setelah itu saya di telepon Ketua Bawaslu Buru,untuk mengecek terkait situasi yang terjadi di PPK Waelata. Berselang beberapa menit saya ditelepon oleh Kapolres Buru untuk memberikan informasi terkait situasi yang tidak terkendali.
Sidangkan mobil yang kita kirim suda sampai di unit 11, tetapi sopir takut masuk ke lokasi pleno.
Saat saya sama Ketua Bawaslu, Ibu Kapolres dan Pa Damdim 1506 namlea meninjau lokasi PPK Waelata dan saat itu kondisi dalam keadaan steril , maka saya meminta ibu Kapolres agar logistik yang ada di Waelata bisa di angkut mengunakan mobil truk polisi.
Karena mobil yang kita sediakan tidak berani masuk, maka logistik Waelata di angkut mengunakan mobil truk polisi dan dibawa ke KPUD Buru,”Pungkas Walid.
Merespon stekmen KPUD Ketua Bawaslu Buru mengatakan, kami sangat merespon situasi pada saat itu, karena ada kekhawatiran terkait dengan keamanan kotak suara.
Jadi saya berkoordinasi dengan Kapolres dan Dandim bagaimana mengambil langkah langkah agar logistik bisa bergeser ke namlea dengan aman.
Dan alhmdulillah kotak suara bergeser sesuai harapan kami ,”ungkap Ketua Bawaslu.
Jadi tuduhan yang di lontarkan kepada Ibu Kapolres itu tidak benar,”jelas Walid Azis. (Ferdi)