Piru.nusainanews.com – Percuma saja kabupaten seram bagian barat ini di mekarkan bila putra daerah harus menjadi penonton di daerah nya sendiri, hal ini sudah cukup nya sekali, karena Murat Ismail selalu intervensi tugas tugas 30 anggota DPRD kabupaten seram bagian barat propinsi Maluku.
Seperti, saat masa jabatan mantan bupati Timotius Akirina berakhir, 30 anggota DPRD sbb langsung menerima surat pemberitahuan oleh Kemendagri RI di Jakarta. dalam isih surat tersebut, DPRD di perintahkan mengusulkan nama calon penjabat bupati kabupaten seram bagian barat, dan nama nama yang di usulkan oleh DPRD, harus di bawa langsung ke Kemendagri. sesuai dengan amanat di dalam isih surat tersebut,
Hal ini di jelaskan oleh salah satu anak muda kabupaten seram bagian barat Mozes Rutumalessy.
Lanjut dia, Tetapi, apa yang di lakukan oleh DPRD sbb, hanyalah formalitas saja, karena Mendagri malah menunjuk Andi Candra as adudin sebagai pj bupati sbb, dan mengabaikan hasil kerja 30 Anggota DPRD. Setelah masa jabatan Andi Candra berakhir, muncul lagi surat dari Kemendagri kepada DPRD sbb yang isih nya masih tetap sama, yaitu, mengusulkan nama baru, dari situlah mulai muncul sikap Murat Ismail selaku Gubernur Maluku, awalnya warga sbb sudah mulai merasa senang, setelah mendapat kabar kalau Andi Candra tidak lagi lanjut, warga sbb murka terhadap Andi Candra, karena selama tugas, Andi Candra terlihat cukup serakah, akan tetapi di duga, Murat Ismail membantu untuk menyelamatkan Andi Candra, dan akhirnya, Andi Candra kembali di perpanjang masa tugas nya oleh Kemendagri RI di Jakarta, padahal, 30 Anggota DPRD sbb, telah mengusulkan nama baru. beber dia.
Tambah dia lagi, Setelah dua kali SK Andi Candra di perpanjang, dan akhirnya, Masa jabatan Andi Candra selaku pj bupati sbb, berakhir pada 22 mei 2024. Seperti biasanya, sebelum Andi Candra keluar, Mendagri kembali mengirim surat kepada DPRD sbb untuk mengusulkan nama yang baru, dan 30 Anggota DPRD sbb lebih mengutamakan putra daerah, tetapi upaya mereka ternyata tidak berhasil, karena, di duga kuat, Murat Ismail lebih senang, kalau sbb harus di pimpin oleh orang luar dari anak asli Saka Mese Nusa.
Kelakukan Murat Ismail, seakan melukai hati warga sbb, padahal di kabupaten seram bagian barat, banyak pegawai asli sbb yang sudah memiliki golongan yang cukup, untuk di ketahui public, dan harus di teliti betul oleh warga sbb, sudah banyak kepala kepala dinas, maupun kepala bidan, di kuasai oleh orang dari luar sbb, padahal, tujuan sbb ini mekar, yang pertama, untuk fungsikan putra daerah yang memiliki golongan yang sudah memenuhi persyaratan untuk menjadi kepala dinas, maupun kepala bidan, dan yang berikut, tujuan sbb mekar dari Maluku Tengah, karena selama ini, sbb tidak pernah di perhatikan oleh Pemda malteng, akan tetapi, harapan warga sbb sekarang ini, telah di lumpukan oleh Murat Ismail, di karenakan, sebelum selesai masa jabatan Murat selaku gubernur Maluku, Murat sudah intervensi tugas 30 Anggota DPRD sbb.
Hal ini, karena sudah beredar Ramai di kalangan masyarakat sbb, kalau penjabat bupati yang baru, yaitu Achmad Jais Elly, dia jadi pj bupati sbb, adalah hasil perjuangan Murat Ismail, bertujuan, memusnahkan perjuangan 30 wakil Rakyat sbb. Padahal, Jais, adalah salah satu pegawai di propinsi Maluku, dan bukan anak sbb asli, yang perlu di ketahui oleh warga sbb adalah, Murat Ismail, bertujuan untuk memuluskan tujuan nya, sebagai calon Gubernur Maluku yang ke dua kalinya. Jelas Mazes tutup (*)