Ambon, Nusainanews.com – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Ambon dibuka secara resmi oleh Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, yang berlangsung di Ruang Rapat Vlissingen, Kota Ambon pada Rabu (5/3/2025).
Wali Kota Ambon, dalam sambutannya, menegaskan bahwa Musrenbang adalah mekanisme perencanaan yang dibuat oleh pemerintah dengan pendekatan bottom-up. Proses ini memungkinkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk anak-anak, untuk menyampaikan aspirasi mereka dalam merancang dan merencanakan pembangunan daerah.
“Musrenbang dilakukan secara bertingkat, mulai dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan, hingga kota, provinsi, bahkan nasional. Harapannya, seluruh kebutuhan masyarakat dapat diimplementasikan dalam program pembangunan,” ujarnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya partisipasi anak dalam Musrenbang sebagai bagian dari hak mereka untuk didengar. Menurutnya, partisipasi anak dalam proses perencanaan pembangunan telah diatur dalam peraturan pemerintah sejak tahun 2011.
“Kegiatan Musrenbang Anak ini memberi ruang bagi anak-anak Kota Ambon untuk menyampaikan kebutuhan mereka. Apa yang mereka sampaikan adalah suara hati mereka, dan pemerintah akan mendengarnya serta berupaya memfasilitasinya dalam program pembangunan,” tambahnya.
Wattimena juga menyoroti tantangan dalam perlindungan anak di era digital. Ia menilai bahwa ancaman bagi anak-anak saat ini lebih kompleks, terutama terkait penggunaan gadget yang tidak terkontrol.
“Kalau dulu anak-anak harus meminta izin untuk bermain di luar, sekarang mereka hanya diam di kamar dengan gadget. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam perlindungan anak, dan kita harus meminimalisir dampak negatifnya,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Ambon menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun kota yang inklusif, toleran, dan berkelanjutan. Pembangunan di Kota Ambon akan memberikan perhatian khusus pada perempuan, anak, dan penyandang disabilitas. (A.R)