Ambon.nusainanews.com – Kegiatan Workshop peliputan pemilu 2024 di gelar Dewan Pers, bertempat di Hotel Swisbel Kota Ambon Maluku Rabu,20 September 2023.
Kegiatan yang diselenggarakan tersebut,menghadirkan Komisaris Dewan Pers Jakarta Asep Setiawan mantan wartawan Kompas dan Metro Tivi David sebagai Moderator ,Ketua KPU Maluku Syamsul Rifan Kubangun, Ketua Bawaslu Maluku yang diwakili Plh.Steven Mellay, Ketua KPID Maluku,Pimpinan Media Tempo Anton sebagai Narasumber serta sejumlah media masa dan wartawan di Kota Ambon
Kegiatan workshop di buka oleh Anggota Komisaris dewan pers Aset Setiawan
Setiawan dalam sambutannya menjelaskan,
Pemilu 2024 adalah proses demokrasi yang sangat penting bagi keberlanjutan sebagai bangsa,negara demokrasi Pancasila di mana media massa disebut-sebut sebagai pilar keempat demokrasi yang turut berperan kalau membangun demokrasi.”jelasnya
Menurutnya Media masa dalam peliputan memainkan perang penting mendukung kegiatan- kegiatan dan proses demokrasi yang sudah diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Dan media juga merupakan instrumen, tidak hanya menyampaikan informasi berita tapi juga menjadi konsep, berdasarkan pengalaman. “Banyaknya berita-berita Hoax isu informasi dan juga berita- berita yang disimpulkan kegaduhan menimbulkan gangguan.”ungkapnya
Kita harapkan workshop yang digelar hari ini di Maluku menjadi panduan bagi para wartawan di media masa untuk bersama-sama mengawal Pemilu sehingga bisa menghasilkan para pemimpin yang memang bisa membangun bangsa Indonesia ke depan sekaligus media massa itu juga memberikan informasi yang mendidik, pengawasan dan kontrol terhadap proses pemilu sampai pada akhirnya yang akurat,melalui diskusi publik yang sehat dan juga memberikan pencerahan dan narasi yang membangun.”ungkapnya
“Kami berharap dengan workshop ini,juga mendapatkan panduan-paduan yang seharusnya dimainkan oleh masyarakat dan pers di Indonesia bukan saja di Maluku tapi diseluruh Indonesia
“Mari bersama-sama melalui Workshop ini,kita meningkatkan kompetensi, pemahaman kesadaran.Sehingga nanti ke depan sebelum 2024 dan juga pilkada, sama-sama bisa memberikan kontribusi terhadap undang-undang.Karena pers itu, independen.sehingga dalam pelaksanaan peliputan pemilu nanti harus mengedepankan kode etik jurnalistik.”ajak Setiawan
‘Ia menambahkan, Peran media penting bahwa pemilu adalah hajat negara demokrasi,sama-sama bertanggung jawab untuk mengawal proses demokrasi ini karena profesi kita menuntut untuk lebih akurat dan komprehensitif
Kata Dia,Wartawan di lapangan dilindumgi dengan hukum melakukan amanah dan ketentuan, sebagai fungsi informasi pendidikan, hiburan menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi.Bahkan perang pers adalah menghormati kebinekaan, menulis berita itu hati-hati harus berimbang mendorong terwujudnya supermasi hukum,memperjuangkan kebenaran,membantu masyarakat dan tidak memberi informasi Hoax.”cetusnya
“Dia menekankan, tidak boleh lagi meliput berbasiskan medsos.”Oleh karena itu kita harus berpatokan pada pasal 3 kode etik jurnalistik, verifikasi semua hal dapat menerangkan sebuah fenomena itu masuk akal.”tekannya
Kami dewan pers berharap wartawan juga berhati- hati memasang judul,sebelum memberikan judul berita,,lebih dahulu krocek kelapangan, menunjukan jati diri seorang yang profsioanl,meneliti langsung berdiansa perbedaan pendapat terbiasa di dalam melihat ruang-ruang perdebatan, berbagi sumber berita yang diandalkan, harus melskukan wawancara tidak boleh sembarangan, serta tahapan-tahapan juga disampaikan kepada publik terus-menerus sampai 14 Februari untuk pemilu ke depan.”harapnya.
Selain itu,ditempat terpisah Setiawan menyampaikan lagi,Workshop ini ada pedoman peliputan pemilu 2024, Wartawan dan pers harus independrn dalam melakukan peliputan pemilu dan tidak memihak tetap mengaju pada kode etik jurnalis secara profesional
Kami harapkan para wartawan dan pers di seluruh indonesia bisa melakukan peliputan , memberikan informasi ke publik dalam proses pemilu sampai di 2024 .
“Workshop yang dilakukan ini,setelah dari Maluku kita akan ke palembang kalimantan dan pangkal pinang.”
“Media masa menekankan sikap yang idependen artinya segala peliputan itu ditentukan redaksi tidak dari luar dan juga infersial dalam liputan.”katanya
Kami juga sekaligus mengangkat pelatihan jurnalisme data sehingga data- data terungkap dari survei para media tidak tulis apanya tapi di sajikan dengan kelengkapan lainnya.”lanjutnya
Disamping itu pula,Kalau ada wartawan yang berasosiasi dengan kekuatan politik, menjadi salah satu tim sukses,atau anggota maka dia harus menyatakan non aktif atau mengundurkan diri .sehingga redaksi tidak memihak hanya satu kekuatan politik.Dan apabila di temui, akan diberikan sanksi teguran melalui asosiasi wartawan.”Itu sudah Kami lakukan pada Tahun- Tahun sebelumnya pada saat KPU menetapkan sebagai bakal calon.Sehingga diharapkan wartawan itu harus mundur dari boks redaksi tanpa mundur dari perusahan.”tutup Setiawan (**)