Piru.nusainanews.com – Sadali le dan istrinya Nita bin Umar adalah pasangan suami istri yang di duga sama – sama nakal . Sadali kini memiliki jabatan sebagai penjabat Gubernur Maluku sedangkan istrinya Nita bin Umar telah di putuskan oleh KPU kota Ambon, keluar sebagai anggota DPRD Propinsi Maluku terpilih.
Nita saat mencalonkan dirinya sebagai Calon anggota DPRD Provinsi Maluku dari partai amanat Nasional dapil kota Ambon, Dia di isukan keluar sebagai pemenang ke dua akan tetapi seiring waktu berjalan tiba- tiba Nita di bilang keluar sebagai pemenang. Sehingga di duga Nita telah merampok suara pemenang pertama atas nama Asri Masry
Untuk di ketahui, dugaan kejahatan perampokan suara Asri Masry yang di duga di lakukan oleh Nita bin Umar sempat beredar luas.Pasalnya, ada percakapan Nita lewat ceting di Whapshap yang di kirimkan Nita kepada Asri Masry . isinya ialah Nita di duga seakan minta suara Asri buat dirinya. Tetapi cat Nita tidak di jawab oleh Asri Masry. Namun kenyataannya kendati tidak menjawab tetapi semua tetap di lakukan. Karena suara Nita, kini telah melambung tinggi sekali sehingga di ponis oleh KPU, Nitalah yang keluar sebagai pemenang.
Selain hasil ceting yang telah menyebar, hasil Rekapan di salah satu PPK juga telah tersebar di mana hasilnya, suara Asri Masry jauh di atas suara Nita namun setelah sampai ke KPU hasilnya berubah dan suara Asri malah turun drastis.kuat dugaan Nita telah merampok suara Asri Masry
Beralih kembali ke penjabat Gubernur Maluku Sadali le, dia yang di duga perampok uang dana Reboisasi dan uang Covid 19, dua anggaran yang hilang akibat di duga telah di rampok oleh Sadali yaitu di dua dinas yang berbeda, dan nilainya bisa mencapai puluhan milyar Rupiah untuk dana Reboisasi terjadi perampokan pada dinas kehutanan karena saat itu, Sadali menjabat sebagai kepala dinas kehutanan, sedangkan dana Covid 19, di duga di Rampok, saat Sadali menjabat sebagai Setda Provinsi Maluku.
Terhadap kasus Sadali, dia pernah di panggil oleh kejaksaan tinggi Maluku untuk di periksa tetapi sang terduga perampok itu, di kabarkan selalu mangkir dari panggilan jaksa, Sadali baru menginjakan kakinya di kantor kejaksaan tinggi Maluku, setelah dia menjabat sebagai penjabat Gubernur Maluku.Itupun Sadali di beritakan oleh beberapa media online, kalau kehadirannya di Kejati Maluku hanyalah sekedar silaturahmi di antara penjabat Gubernur dan kepala Kejati. Namun nahas sekali, karena, saat masih jadi Setda Provinsi Maluku, Sadali sepertinya takut ke kantor yang seram itu, kini Sadali memiliki keberanian untuk datang ke sana tanpa di undang entah ada apa gerangan?
Dan kasus Sadali, kini mulai mendapat perhatian serius oleh beberapa organisasi anti korupsi termasuk aktivis mahasiswa berdasarkan hasil pantauan media ini, ada selebaran seruan aksi yang telah Ramai beredar luas di Akun FB, poin poin yang di tuankan di dalam selebaran itu adalah Mahasiswa melenial Nusantara nama kelompok pendemo dan tulisan lain berbunyi, aksi menggugat kepala kejaksaan tinggi Maluku karena di nilai lambat menangani kasus Sadali le. Seperti itulah perjalanan peristiwa pasangan suami istri ini di Maluku.(Mozes)