Polresta Pulau Ambon Tegaskan Komitmen Tuntaskan Bentrok Tial-Tulehu, 5 Laporan Polisi Sedang Diselidiki

oleh -43 Dilihat
oleh

Ambon, Nusainanews.com – Kepolisian Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease menegaskan komitmennya dalam menyelesaikan insiden bentrok antara warga Negeri Tial dan Tulehu yang terjadi pada 31 Maret 2025 lalu hingga menimbulkan korban jiwa.

Dalam konferensi pers yang digelar Sabtu siang (5/4), Wakapolres menyampaikan bahwa hingga kini pihaknya telah menerima lima laporan polisi yang seluruhnya tengah dalam proses penyelidikan intensif.

Konflik yang pecah dan sempat memanas itu menewaskan satu orang, melukai tiga lainnya, dan menyisakan trauma di tengah warga kedua negeri. Namun, aparat gabungan dari Polresta Ambon, Brimob Polda Maluku, dan TNI berhasil mengendalikan situasi serta melakukan evakuasi terhadap 11 warga Tulehu yang terjebak di Negeri Tial saat insiden terjadi.

“Prioritas kami saat itu adalah menyelamatkan nyawa warga. Evakuasi dilakukan cepat, tujuh orang dengan mobil Avanza, dan empat lainnya dengan truk Brimob,” ungkap Wakapolres.

Pihak kepolisian juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk senjata tajam yang diduga digunakan dalam bentrok serta kendaraan yang dirusak dan dibakar massa.

Sementara itu, 24 saksi—masing-masing 12 orang dari Tial dan Tulehu—telah dimintai keterangan, dan proses hukum akan segera ditindaklanjuti dengan gelar perkara.

Meski penyelidikan terus berjalan, pihak kepolisian mengaku belum bisa mengungkap motif utama dari bentrokan tersebut. Salah satu hambatannya adalah kondisi salah satu saksi kunci yang hingga kini masih dirawat di RS Bhayangkara.

“Kami masih menunggu keterangan dari saksi kunci yang mengetahui kronologi awal. Satu korban di RS Leimena sudah kami mintai keterangan, namun satu lagi belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya belum memungkinkan,” jelasnya.

Kelima laporan yang diterima sejauh ini mencakup dugaan penganiayaan terhadap anak di bawah umur, penyanderaan, dan beberapa kasus penganiayaan lainnya. Semua laporan tersebut akan dianalisis secara menyeluruh agar akar masalah bisa diungkap secara terang benderang.

Menariknya, baik warga Tulehu maupun Tial sama-sama menunjukkan dukungan terhadap aparat keamanan. Bahkan, warga Tulehu meminta didirikannya pos pengamanan tambahan, sementara warga Tial mengusulkan pemindahan lokasi kantor Polsek agar lebih strategis.

Sebagai langkah antisipasi bentrok susulan, pihak kepolisian bersama TNI telah mendirikan tiga pos pengamanan di wilayah perbatasan. Jalan-jalan yang sempat diblokade warga kini telah dibuka dan situasi berangsur normal.

“Kami ingin memastikan masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa, tanpa rasa takut,” tutur Wakapolres.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh informasi-informasi yang belum terbukti kebenarannya. Wakapolres meminta agar warga Tial dan Tulehu menyerahkan sepenuhnya proses penanganan kepada pihak yang berwenang.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang, tidak menyebarkan hoaks, dan mendukung penuh proses hukum yang sedang berjalan. Damai adalah kunci,” tutupnya. (A.R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.